Kebanyakan
bisnis dan perusahaan masih berkutat dalam jalan pemikiran “penyiaran”. Dimana
ketika memiliki produk baru, mereka akan memamerkannya dalm bentuk iklan,
apakah itu berupa papan tanda di jendela etalase atau berupa iklan di televise.
Mereka mencoba untuk menciptakan keramaian dengan memajang kata “SALE” pada
iklan-iklan dan jendela etalase mereka, dengan huruf –huruf yang besar sehingga
tidak mungkin terlewatkan. Kenyataannya adalah orang-orang tidak mau berbicara “kepada…(sesuatu)”
tetapi mereka mau berbicara “dengan…(seseorang)”.
Perusahaan-perusahaan
diseluruh dunia mulai menyadari bahwa walaupun komunikasi berbasis “penyiaran”
merupakan bagian penting guna menyampaikan pesan anda, tetapi banyak alat
lainnya yang lebih efektif untuk melakuakan hal tersebut berada di tangan
mereka. Dialog merupakan cara yang sangat kuat dalam menyebarkan pesan anda dan
sekaligus mendapatkan umpan balik dari
para pelanggan.
Sebelum
blogs, jumpa pers merupakan salah satu cara terbaik untuk mengkomunikasikan
berita-berita tentang perusahaan anda. Anda mengirim jadwal jumpa pers ke
Koran-koran local atau layanan kabel, dengan harapan ada sebagian kecil
wartawan yang dapat meliputnya dan kemudian anda dapat diberitakan dengan biaya
yang cukup rendah. Permasalahan dari jumpa pers dan segala jenis usaha
penyebaran jarang memberikan hasil yang memuaskan. Persentase tradisional atas
tanggapan untuk iklan berbasis penyiaran, sperti iklan televise, iklan radio,
dan jumpa pers dilaporkan tidakl ebih dari 1 persen. Yang terbaik adalah anda
mungkin dapat melihat satu atau dua artikel didalam berita, meskipun kebanyakan
tampaknya hanya berupa potongan pernyataan dari jumpa pers anda, atau yang
terburuk adalah anda tidak mendengar apa-apa sama sekali.
Alat-alat
seperti blog memperbolehkan anda untuk melakukan hal yang melampaui jumpa pers
atau liputan media tradisional lainnya. Mereka membantu anda untuk terlibat
dengan pelanggan anda dan menciptakan dialog yang sesungguhnya. Inisiatif dari
dialog ini tidak dapat menggantikan jumpa pers atau jajak pendapat, tetapi
mereka melengkapinya.
Pertimbangkan
“Boeing”, yang merupakan pabrik pembuat pesawat terbang dan pesawat antariksa
terkemuka, yang mulai memproduksi dan memasarkan kapal baru mereka yaitu”787 Dreamliner”.
Perusahaan menggunakan gaya pemasaran penyebaran tradisional seperti: jumpa
pers, pesta peluncuran, perjalanan keliling bagi para media dan semacamnya.
Namun, “Boeing” juga memperbolehkan Randy Baseler, wakil direktur bagian
pemasarannya menggunakan blog (www.boeing.com/randy).
Melaui blognya, baseler dapat menyampaikan pesan kedalam sebuah dialog yang
didalamnya terdapat informasi tentang penawaran dari pesaing Boeing yaitu
Airbus A380.
Baseler
memberikan tanggapan atas postingan dari blog lain, mendiskusikan tentang apa
yang sedang dibicarakan dalm blog tersebut, dan membaca sangat banyak contoh
representative dari blog penerbangan dan pilot/penerbang. Blog ini
memperbolehkan Boeing untuk menggunakan pesan dengan gaya “pemancar”, yang mana
sangat baik untuk menunjukkan kenyataan yang sesungguhnya kepada dunia, sebaik
dalam sebuah percakapan pribadi. Dimana hal ini sangat baik untuk
megkomunikasikan hasrat, melakukan percakapan dan mendengarkan apa yang para
pelanggan dan penggemar penerbangan pikirkan.
Bagikan
MENYIARKAN VS MENGIKUTSERTAKAN
4/
5
Oleh
Unknown
Silahkan Berkomentar Dengan Baik. Terima Kasih Atas Kunjungannya.