Thursday, November 26, 2015

Bingung memikirkan semakin hari pengeluaran semakin banyak sedangkan pemasukan tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ingin usaha sampingan untuk menambah penghasilan tanpa menguras waktu dan tenaga yang banyak? Usaha beternak ayam bisa menjadi salah satu alternatifnya



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Bingung memikirkan semakin hari pengeluaran semakin banyak sedangkan pemasukan tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ingin usaha sampingan untuk menambah penghasilan tanpa menguras waktu dan tenaga yang banyak? Usaha beternak ayam bisa menjadi salah satu alternatifnya. Sistem beternak ayam lebih sederhana dan mudah tanpa menguras waktu dan tenaga yang banyak baik dalam pemeliharaan dan pemberian pakan. Peluang usaha ternak ayam ini masih dapat dijalankan meskipun Anda bekerja. Ingin tahu lebih banyak lagi kiat dan tips menjalankan bisnis ini, silahkan simak lebih lanjut.
Sebelum mulai beternak ayam, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Secara garis besar syarat pokok dalam mengusahakan ternak ayam agar usaha ini dapat berjalan adalah sebagai berikut :
1.      Penguasaan ilmu.
·         Breeding, mengenai pemilihan dan penggunaan bibit unggul
ditingkat final stock serta strain tertentu. Pengetahuan ini dapat dengan mudah diperoleh melalui buku-buku ataupun informasi dari pihak yag sudah berpengalaman.
·         Feeding, mengenai penyediaan dan pemberian makanan ayam.
·         Management, mengenai tata laksana perkandangan, perawatan,
pamasaran dll.
·         Disease management, mengenai kebersihan / sanitasi, vaksinasi, dll.
2.      Kemauan yang kuat.
· Ketekunan dalam memelihara dan membesarkan ternak.
· Disiplin, menumbuhkan tanggungjawab terhadap hidup matinya ayam.
· Tidak mudah putus asa, kesabaran dalam menanggulangi kesulitan ekonomis maupun teknis.

Secara umum dalam budidaya ternak ayam, produksi ternak dipengaruhi oleh dua faktor :
a.       Faktor genetis.
Ini menyangkut keturunan yang akan mempengaruhi selanjutnya terhadap tinggi rendahnya produksi. Sehingga pemilihan bibit merupakan tahapan yang sangat penting dan membutuhkan perhatian khusus.
Faktor luar.
Adapun faktor luar yang mempengaruhi antara lain : tata
laksana perkandangan, makanan, lingkungan, dan penyakit.

Apabila faktor genetis dan faktor luar dapat kita kendalikan dengan baik, niscaya budidaya ternak ayam ini dapat berjalan dengan maksimal. Dalam budidaya ternak ayam, ada dua (2) jenis ayam yang biasa diternakkan selain ayam kampong, yaitu : Ayam pedaging (Broiler) dan Ayam petelur (layer).

1.2              Permasalahan
1.      Ciri-ciri ayam Buras
2.      Pemeliharaan Ayam Buras
3.      Pemilihan Bibit Ayam Buras
4.      Pakan Ayam Buras
5.      Penyakit Pada Ayam Buras dan Pencegahannya
6.      Analisa Usaha Beternak Ayam Buras

1.3              Metode Penulisan
Adapun metode penulisan makalah ini adalah dari pemanfaatan pustaka dan praktek langsung.



BAB II
PEMBAHASAN
BUDI DAYA AYAM BURAS

2.1              Ciri-Ciri Ayam Buras
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.

Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.

Ciri-ciri bibit yang baik :

1. Ayam jantan

* Badan kuat dan panjang.
* Tulang supit rapat.
* Sayap kuat dan bulu-bulunya teratur rapih.
* Paruh bersih.
* Mata jernih.
* Kaki dan kuku bersih, sisik-sisik teratur.
* Terdapat taji.

2. Ayam betina (petelur) yang baik

* Kepala halus.
* Matanya terang/jernih.
* Mukanya sedang (tidak terlalu lebar).
* Paruh pendek dan kuat.
* Jengger dan pial halus.
* Badannya cukup besar dan perutnya luas.
* Jarak antara tulang dada dan tulang belakang ± 4 jari.
* Jarak antara tulang pubis ± 3 jari.

2.2              Pemeliharaan Ayam Buras
Pertumbuhan dan perkembangan ternak ayam, melalui beberapa tahapan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam tiap fase pertumbuhan ternak ayam dalam budidaya ternak ayam ini adalah :
I. Fase awal
a. Brooder (kandang) yang baik
b. Alat-alat pemanas yang stabil
c. Konstruksi indukan yang baik
Konstruksi Brooder yang baik :
· Lantai mudah dibersihkan.
· Tinggi tempat makan dan minum 2,5 cm diatas punggung ayam.
· Ukuran tempat makan, panjang 1,5 cm (ayam umur 1-2 minggu) dan 5 cm (ayam umur 2-8 minggu), lebar 8 cm, dalam 6 cm.
· Ukuran tempat minum, separoh dari tempat makan.
· Ukuran brooder :
o 15-20 ekor/m2 (umur 1 hari-8 minggu),
o 10-15 ekor/m2 (umur 8-22 minggu),
o 4-6 ekor/m2 (umur lebih dari 22 minggu).
II. Fase pertumbuhan
a. Pada fase ini populasi hunian 5-10 ekor/m2 .
b. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari. Kadar protein pada ransum 4-16%.
III. Fase Bertelur
a. Untuk ayam petelur, pada umur 5,5-6 bulan ayam sudah bertelur.
b. Makanan, protein disarankan kira-kira 17 %.
c. Pada wal bertelur supaya diberi feed suplement atau extra vitamin.
d. Kandang dengan popoulasi 4-5 ekor/m2, tebal lantai 25-30 cm,sarang perteluran 35 x 35 x 40 cm/5 ekor.
e. Produktifitas telur, perlu pengaturan kadar protein dalam ransum,
pemberantasan cacing dan kutu ayam secra regular, penyediaan air minum
yang bersih dan memadai.

Ada 3 (tiga) sistem pemeliharaan :
1.      Ekstensif (pemeliharaan secara tradisional = ayam dilepas dan mencari pakan sendiri).
2.      Semi intensif (ayam kadang-kadang diberi pakan tambahan).
3.      Intensif (ayam dikandangkan dan diberi pakan).

Seperti telah disebutkan diatas, salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ternak adalah faktor luar, diantaranya tata laksana perkandangan. Adapun syarat kandang ayam yang bagus untuk skala budidaya ternak ayam adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai ventilasi udara.
2. Terkena sinar matahari.
3. Lantai terbuat dari tanah, semen, dengan dialasi dengan serbuk gergaji tau sekam padi.
4. Mempunyai tempat makanan dan minuman.
5. Mempunyai tempat bertengger.
6. Pemenuhan kebutuhan makanan yang cukup bagi ternak ayam. Makanan itu sendiri mempunyai fungsi :
a. Memenuhi kebutuhan hidup.
b. Membentuk sel dan jaringan hidup.
c. Menggantikan sel yang rusak.
d. Bahan untuk berproduksi.

2.3       Pemilihan Bibit Ayam Buras
Teknik pembibitan bibit ayam buras yang baik
1. Calon induk betina:
* sehat dan tidak cacat
* lincah dan gesit
* mata bening dan bulat
* rongga perut elastis
* tidak mempunyai sifat kanibal
* bebas dari penyakit
* umur 5 – 12 bulan.


2. Calon pejantan:
* sehat dan tidak cacat
* penampilan tegap
* bulu halus dan mengkilap
* tidak mempunyai sifat kanibal
* umur 8 – 24 bulan.
Jumlah induk dan pejantan disesuaikan dengan kondisi dan umurnya antara 8 – 10 : 1

2.4       Pakan Ayam Buras
Dalam budidaya ternak ayam, pakan ternak merupakan faktor yang berperan dalam menentukan kualitas produlsi yag dihasilkan baik itu daging ataupun telur ayam. Hal yang mutlak diperhatikan terutama zat-zat makanan adalah :
a. Karbohidrat, sebagai sumber energi untuk mobilitas tubuh ayam dan resistensi terhadap pengaruh lingkungan.
Sumber : jagung dan beras.
b. Lemak, sebagai sumber energi dan alat transportasi buat vitamin A,D, E, dan K.
Sumber : Kacang tanah, dedak halus, kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung daging, dsb.
c. Protein, untuk pertumbuhan tulang, urat, daging, kulit, bulu, dan
menggantikan jaringan-jaringan tubuh yang rusak.
Sumber : tepung daging, tepung darah, tepung ikan, susu, bekicot, siput, cacing dll (hewani); kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacangpanjang, bungkil kelapa dll (nabati).
d. Mineral, untuk alat berproduksi, seperti : kalsium (pembentukan
tulang dan kulit telur), natrium (darah), HCl (getah lambung), Fe
(butir darah merah), yodium (kelenjar gondok) dll.
Sumber : tepung tulang, tepung kerang, kapur dsb.
e. Vitamin, mempertahankan kesehatan tubuh dan kemampuan berproduksi.
Sumber : minyak ikan, susu, hati (vitamin A); jagung, katul, kacangkacangan (vitamin B1); jagung, beras, daunan hijau (vitamin B2);padi-padian, ikan ragi, hijauan (vitamin B6), kotoran lembu/kerbau (vitamin B12), minyak ikan, susu, kacang-kacangan (vitamin D); touge, hijauan, padi-padian (vitamin E), dll.
f. Air, fungsi air adalah :
· Membantu proses pencernaan.
· Membawa zat makanan ke seluruh tubuh.
· Mengatur suhu tubuh dan metabolisme.
· Pembuangan sisa makanan.
Lebih dari 60 % tubuh ayam terdiri dari kandungan air. Ayam selalu minum setiap 15-20 menit.
g. Energy Tambahan
· Antibiotic, fungsi untuk menstimulir pertumbuhan, mencegah penyakit,dan efisiensi setiap perubahan ransum. Sumber : penicillin,terramycin, exythromycin, dll.
· Feed Suplement, fungsi untuk mencegah penularan penyakit,mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi, dll.
Sumber : PremixB, Premix A, TM 10, Egg Formula, Rovimix AD3, Mineral, dll.
· Concentrate, campuran bahan makanan yang dilengkapi dengan : protein, carbohydrat, lemak, dan zat kasar lainnya. Concentrate complit terdiri dari protein, mineral, dan vitamin
· Hijauan, fungsi untuk menambah nafsu makan dan tambahan vitamin. Sumber : daun-daunan berwarna hijau yang segar.

Uraian diatas adalah komponen -komponen utama yang perlu diperhatiakan dalam pemberian pakan ternak ayam. Berikut sampel pemberian makanan untuk masing-masing jenis ternak ayam :
Pakan ayam pedaging (broiler)
Bahan-bahan :
1. Konsentrat 20 %.
2. Dedak 35 %.
3. Jagung giling 25 %.
4. Bungkil Kelapa 20 %.
Pakan ayam petelur (layer)
Bahan-bahan :
1. Konsentrat 25 %.
2. Dedak 35 %.
3. Jagung giling 40 %.
4. Mineral 0,1 %.
Setelah semua faktor (genetis dan faktor luar) dalam budidaya ternak ayam dipenuhi dengan baik, diharapkan usaha ternak ayam ini dapat berproduksi dengan baik dengan kualitas yang maksimal.

2.5       Penyakit Pada Ayam Buras dan Pencegahannya
1)      ND = Necastle Desease = Tetelo
Pencegahan: lakukan vaksinasi ND secara teratur pada umur 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan diulangi lagi setiap 4 bulan sekali.
2)      Cacingan
Pencegahan : hindarkan pemeliharaan tradisional.
3)      CRD (pernafasan)
Pengobatan : Chlortetacyclin (dosis 100-200 gr/ton ransum) atau tylosin (dosis 800 -1000 gr/ton ransum).
4)      Berak Darah
Pengobatan : Prepara Sulfa atau anyrolium dilarutkan dalam air minum, dosis 0,012 -0,024% untuk 3 – 5 hari.
5)      Pilek
Pengobatan : sulfadimetoxine 0,05% dilarutkan dalam air minum selama 5 -7 hari.
6)      Cacar
Pencegahannya : vaksinasi 1 kali setelah lepas induk.

2.6       Analisa Usaha Beternak Ayam Buras
1.      Pengeluaran
a.       Bibit: 100 ekr x Rp. 12.000,- = Rp. 1.200.000,-
b.      Pakan100 ekr x 360 hr x 100 gr x Rp. 491,- / 1000= Rp. 1.767.600,
c.       Penyusutan kandang/th Rp. 500.000: Rp. 50.000/2 th = Rp. 225.000,-
d.      Tenaga kerja: 12 x Rp. 150.000,- /bulan = Rp. 1.800.000,-
e.        Vaksin dan Obat: 100 ekr x 4 kali x Rp. 50,= Rp. 20.000,-
Total ——————————————————> Rp. 5.012.600,-
2.   Pendapatan
a)      Penjualan telur/th 95%x100 ek x 25% x 360 hr x Rp. 300,-= Rp 2.565.000,
b)      Penjualan kotoran ayam/th 25 grx95 ekrx360 x Rp. 2.000,-= Rp. 34.200,
c)      Penjualan ayam afkir: 95 ekr x Rp. 13.500,- = Rp. 1.282.500,-
Total ————————————————————> Rp. 3.881.700,-
3.   Penghasilan/tahun: pendapatan – pengeluaran – Rp. 1.130.900,-
Karena keuntungannya negatif, maka sebaiknya untuk pemeliharaan 100 ekor ayam, tenaga kerja cukup ditangani oleh peternak, sehingga biaya untuk tenaga kerja Rp. 0,-. Dengan kata lain, untuk pemeliharaan 100 ekor ayam :
1. Pengeluaran Rp. 3.212.600,-
2. Pendapatan Rp. 3.881.700,-
3. Keuntungan Rp. 669.100,-
keuntungan/bln Rp. 55.758,- 
Asumsi harga pasaran :
1. Harga bibit siap telur/ekor Rp. 12.000,-
2. Harga telur/butir Rp. 300,-
3. Harga pakan, dengan susunan:
* 30 kg pakan Rp. 300,- /kg
* 50 kg pakan layer (441) Rp. 605,- /kg
* 1 kg mineral Rp. 500,- /kg
4. Harga ayam apkir Rp. 13.500,-
5. Harga kotoran ayam 1 karung (50 kg) Rp. 2.000,-
6. Mortalitas (kematian) 5%
7. Produktivitas telur 25%
8. Biaya kandang ayam perekor Rp . 5.000,-
9. Biaya vaksin & obat perekor Rp. 50,-

2.7       Penetasan Alami Ayam Buras

Sangkar tetas dengan hasil daya tetas tinggi.
BAHAN :
Bambu, kawat, paku, rumput kering.

ALAT :
Gergaji, pisau serut, palu, tang, dll.

PEDOMAN TEKNIS :
v   Sangkar penetasan dibuat dari bambu berbentuk kerucut dengan suhu penetasan dalam sangkar pengeraman cukup baik.
v   Cara pembuatan :
1.   Potong bambu berdiameter 25 – 50 cm sepanjang 125 cm, 1/3 bagian harus berada di atas ruas sedangkan yang 2/3 bagiannya sebagai tiang
penyangga.
2.   satu pertiga dari bambu bagian atas dibelah-belah kecil ( 1-1,5 cm), dihaluskan, kemudian dianyam dengan belahan bambu tipis, dimulai dari
bagian ujung bawah belahan bambu, sehingga berbentuk kerucut.
3.   Bagian ujung paling atas diikat dengan kawat tali, agar ayaman tidak lepas.
4.   Sangkar diletakkan di tempat yang aman dan jauh dari keramaian dan terhindar dari gangguan hewan liar.
5.   Bagian bawah sangkar dialasi dengan rumput kering, yang merupakan alas/tempat diletakkannya telur dan sekaligus sebagai tempat penetasan.
v  Sangkar penetasan kerucut ini menghasilkan daya tetas telur 77,37 %, kematian embriyo 16,64 %, suhu maksimum 102,3°C dan suhu minimum 83,5°C.


BAB III
PENUTUP

                        Kesimpulan
Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak dipelihara oleh peternak-peternak maupun masyarakat umum sebagai usaha untuk pemanfaatan pekarangan, pemenuhan gizi keluarga serta meningkatkan pendapatan.

Dikarenakan dengan pemeliharaan sistem tradisional, produksi telur ayam buras sangat rendah, ± 60 butir/tahun/ekor. Berat badan pejantan tak lebih dari 1,9 kg dan betina ± 1,2 ~ 1,5 kg, maka perlu diintensifkan. Pemeliharaan yang intensif pada ayam buras, dapat meningkatkan produksi telur dan daging, dapat mencegah wabah penyakit dan memudahkan tata laksana.

                        Saran
Harapan kami, setelah membaca makalah ini, kami harap hendaknya diperhatikan dan disimak sehingga jika ada kekurangan, dapat kiranya mencari tambahan dengan membaca dan belajar dari berbagai sumber, baik dari internet maupun buku-buku lainnya.

Bagikan

Jangan lewatkan

Bingung memikirkan semakin hari pengeluaran semakin banyak sedangkan pemasukan tidak lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ingin usaha sampingan untuk menambah penghasilan tanpa menguras waktu dan tenaga yang banyak? Usaha beternak ayam bisa menjadi salah satu alternatifnya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Silahkan Berkomentar Dengan Baik. Terima Kasih Atas Kunjungannya.