Thursday, November 12, 2015

MEMAHAMI JALAN PEMIKIRAN BLOGGING

Selama beberapa decade, setiap bisnis berusaha untuk mengetahui apa keinginan pelanggan mereka melalui jajak pendapat terhadap sekelompok masyarakat tertentu.  Sejalan dengan bertambah rumitnya dunia bisnis danpasar yang semakin bersaing, informasi semacam itu menjadi tidak memadai bagi sebagian besar pelaku bisnis. Survei semacam itu tidak menyediakan informasi yang cukup berharga bagi kelangsungan hidup suatu produk.


Menyadari adanya keterbatasan dari metode tersebut diatas, perusahaan-perusahaan memutuskan bahwa mereka harus mengetahui lebih banyak tentang siapa pelanggan mereka, bagaimana mereka berinteraksi dengan perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat menjangkau pelanggan mereka dengan benar. Ide untuk dapat melihat hal-hal itu dari sisi pelanggan merupakan konsep yang bagus, tetapi hal tersebut sebenarnya tidak akan pernah tercapai karena terbatasnya metode pemasaran dan alat-alat komunikasi yang tersedia saat itu.

Perangkat lunak customer Relationship Management (CRM) dirancang untuk mencoba mengumpulkan informasi dari berbagai system guna mendapatkan sebuah ide tidak hanya tentang apakah pelanggan telah berinteraksi dengan bisnis anda, tetapi juga interaksi macam apa yang terjadi, siapa saja yang terlibat dan manfaatnya bagi perusahaan. Sayangnya, sebagian besar perusahaan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Apakah pelanggan akan membeli produk perusahaan? Ataukah hanya sekadar bertanya atau member komentar saja? Dan apakah interaksi yang dilakukan pelanggan itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya?

Perangkat lunak CRM tidak menjelaskan informasi yang dikumpulkannya, melainkan hanya menyediakan gudang informasi saja. CRM juga tidak menghasilkan data dari apa yang benar-benar pelanggan pikirkan, juga tidak menyediakan cara agar pelanggan dapat memberikan umpan balik secara langsung. Untuk menunjang data-data CRM ini,  maka para pelaku bisnis memperkerjakan ahli-ahli Customer Relationship (CR) dan para Evangelist (orang-orang yang tugas utamanya membuat pelanggan menyadari tentang produk-produk perusahaan, yang pada dasarnya berinteraksi langsung dengan para pelanggan). 

Pada kebanyakan bisnis, hal tersebut dapat menciptakan suatu nilai tambah tetapi dalam prakteknya hal tersebut sulit untuk diterapkan mengingat banyaknya jumlah pelanggan. Dimana masing-masing staff CR hanya memiliki waktu terbatas, dan biasanya mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk membina hubungan denga pelanggan-pelanggan yang dapat memberikan imbalan terbesar ( pelanggan yang berbelanja dalam jumlah banyak) dan mengakibatkan pelanggan-pelanggan lainnya terabaikan.

Bagikan

Jangan lewatkan

MEMAHAMI JALAN PEMIKIRAN BLOGGING
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Silahkan Berkomentar Dengan Baik. Terima Kasih Atas Kunjungannya.