Menyadari adanya keterbatasan dari metode tersebut
diatas, perusahaan-perusahaan memutuskan bahwa mereka harus mengetahui lebih
banyak tentang siapa pelanggan mereka, bagaimana mereka berinteraksi dengan
perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat menjangkau pelanggan mereka dengan
benar. Ide untuk dapat melihat hal-hal itu dari sisi pelanggan merupakan konsep
yang bagus, tetapi hal tersebut sebenarnya tidak akan pernah tercapai karena
terbatasnya metode pemasaran dan alat-alat komunikasi yang tersedia saat itu.
Perangkat lunak customer Relationship Management
(CRM) dirancang untuk mencoba mengumpulkan informasi dari berbagai system guna
mendapatkan sebuah ide tidak hanya tentang apakah pelanggan telah berinteraksi
dengan bisnis anda, tetapi juga interaksi macam apa yang terjadi, siapa saja
yang terlibat dan manfaatnya bagi perusahaan. Sayangnya, sebagian besar
perusahaan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan
berikut ini: Apakah pelanggan akan membeli produk perusahaan? Ataukah hanya sekadar
bertanya atau member komentar saja? Dan apakah interaksi yang dilakukan
pelanggan itu benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya?
Perangkat lunak CRM tidak menjelaskan informasi yang
dikumpulkannya, melainkan hanya menyediakan gudang informasi saja. CRM juga
tidak menghasilkan data dari apa yang benar-benar pelanggan pikirkan, juga
tidak menyediakan cara agar pelanggan dapat memberikan umpan balik secara
langsung. Untuk menunjang data-data CRM ini,
maka para pelaku bisnis memperkerjakan ahli-ahli Customer Relationship
(CR) dan para Evangelist (orang-orang yang tugas utamanya membuat pelanggan
menyadari tentang produk-produk perusahaan, yang pada dasarnya berinteraksi
langsung dengan para pelanggan).
Pada kebanyakan bisnis, hal tersebut dapat
menciptakan suatu nilai tambah tetapi dalam prakteknya hal tersebut sulit untuk
diterapkan mengingat banyaknya jumlah pelanggan. Dimana masing-masing staff CR
hanya memiliki waktu terbatas, dan biasanya mereka menghabiskan sebagian besar
waktu mereka untuk membina hubungan denga pelanggan-pelanggan yang dapat
memberikan imbalan terbesar ( pelanggan yang berbelanja dalam jumlah banyak)
dan mengakibatkan pelanggan-pelanggan lainnya terabaikan.
Bagikan
MEMAHAMI JALAN PEMIKIRAN BLOGGING
4/
5
Oleh
Unknown
Silahkan Berkomentar Dengan Baik. Terima Kasih Atas Kunjungannya.